DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

12 PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI SELAIN
48 M ODUL STATISTIK “DISTRIBUSI NORMAL” DISTRIBUSI NORMAL
ABSTRAK JUFRI 2013 PENGEMBANGAN ELEARNING JARINGAN DISTRIBUSI TEKNIK INSTALASI

ANGGARAN BIAYA DISTRIBUSI ADALAH BIAYA YG DIKELUARKAN UNTUK MEMASARKAN
B PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI 1
BAB 3 UKURAN PEMUSATAN DALAM STATISTIKA DESKRIPTIF ANALISA DISTRIBUSI

DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI


Distribusi Frekuensi : Suatu daftar yang membagi data yang ada ke dalam beberapa kelas.

  1. Distribusi Frekuensi Numerical : distribudi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya dinyatakan dalam angka-angka, atau kuantitatif.

  2. Distribusi Frekuensi Categorical : distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berdasarkan atas macam-macam data atau golongan data yang dilakukan secara kualitatif



Contoh : Distribusi Frekuensi Numerical

Umur Pegawai PT. Garuda

Umur Pegawai (Tahun)

20 – 29,9

30 – 39,9

40 – 49,9

50 – 59,9

Jumlah Pegawai

7

20

15

5


Contoh : Distribusi Frekuensi Categorical

Daftar Peralatan Kantor

Macam Barang

Jumlah

Komputer

Printer

LCD

OHP

9

4

2

1





















Contoh Kasus : Penjualan Agen Tiket PT Garuda per hari dalam Jutaan Rupiah


21.36

5.45

19.84

29.34

10.85

34.82

19.71

20.84

10.37

22.50

32.50

18.40

22.49

17.50

12.25

11.50

33.55

19.87

20.63

6.12

12.72

24.15

36.90

23.81

18.25

26.70

24.25

31.12

7.83

11.95

17.35

33.82

26.43

12.73

8.89

19.50

17.84

26.42

22.50

5.57

24.97

37.81

27.16

23.35

25.15

34.75

13.84

23.05

14.67

24.81

15.95

27.48

21.50

16.44

24.61

10.00

27.49

17.75

31.84

18.75

26.80

21.75

28.40

22.46

24.76

15.10

23.11

30.26

16.30

18.64

9.36

17.89

17.45

28.50

13.52

21.50

14.59

14.59

29.30

29.65



Penyusunan Distribusi Frekuensi


  1. Menentukan Jumlah Kelas

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 Log 80

= 7,28 --------- 7

  1. Mencari Range

Nilai Terkecil : 5,45

Nilai Terbesar : 37,82

Range = Nilai terbesar – Nilai terkecil

= 37,82 – 5,45

= 32,37 ……….. 32

  1. Menentukan Panjang Kelas

Panjang Kelas = Range / Jumlah Kelas

= 32/7

= 4,57 ……………. 5

  1. Menentukan Kelas








Penentuan Kelas-kelas yang kurang baik

Kelas

Penjualan

(Dalam Jutaan Rp)

Kelas I

5 – 10

Kelas II

10 – 15

Kelas III

15 – 20

Kelas IV

20 – 25

Kelas V

25 – 30

Kelas VI

30 – 35

Kelas VII

35 - 40

Penentuan Kelas-kelas yang baik

Kelas

Penjualan

(Dalam Jutaan Rp)

Kelas I

5 – 9,99

Kelas II

10 – 14,99

Kelas III

15 – 19,99

Kelas IV

20 – 24,99

Kelas V

25 – 29,99

Kelas VI

30 – 34,99

Kelas VII

35 – 39,99



Mencari Frekuensi Tiap Kelas


Frekuensi Tiap-tiap Kelas Penjualan


Kelas

Tanda

Frekuensi

5 – 9,99

//////

6

10 – 14,99

/////////////

13

15 – 19,99

//////////////////

18

20 – 24,99

////////////////////

20

25 – 29,99

/////////////

13

30 – 34,99

////////

8

35 – 39,99

//

2






Nama Bagian-Bagian Dalam Distribusi Frekuensi

  1. Class Limits : Batas-batas kelas. Misal 5 sampai 9,99

  2. Frekuensi : jumlah data untuk tiap-tiap kelas, contoh kelas I frekuensinya 6

  3. Class Boundary : Pertengahan antara batas atas suatu kelas dengan batas bawah kelas sebelumnya

  4. Class Mark : pertengahan tiap-tiap kelas

  5. Class Intervel : Perbedaan suatu class boundary dengan class boundary sebelumnya


Macam-Macam Distribusi Frekuensi

  1. Distribusi Frekuensi Relatif : distribusi frekuensi yang frekuensinya tidak dinyatakan dalam angka absolute tetapi frekuensinya tiap-tiap kelas dinyatakan dalam angka relative atau dalam prosentase dari jumlah frekuensi semua kelas yang ada.


Distribusi Frekuensi Relatif

Valume Penjualan

Prosentase Penjualan Tiket

5 – 9,99

7,50

10 – 14,99

16,25

15 – 19,99

22,50

20 – 24,99

25,00

25 – 29,99

16,25

30 – 34,99

10,00

35 – 39,99

2,5



  1. Distribusi Kumulatif : distribusi frekuensi yang secara berturut-turut dan bertahap memasukkan frekuensi pada kelas-kelas yang lain.











Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang dari

Valume Penjualan

Frekuansi Penjualan Tiket

Kurang dari 5

0

Kurang dari 10

6

Kurang dari 15

19

Kurang dari 20

37

Kurang dari 25

57

Kurang dari 30

70

Kurang dari 35

78

Kurang dari 40

80



Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari

Valume Penjualan

Frekuansi Penjualan Tiket

5 atau Lebih

80

10 atau Lebih

74

15 atau Lebih

61

20 atau Lebih

43

25 atau Lebih

23

30 atau Lebih

10

35 atau Lebih

2

40 atau Lebih

0













Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Kurang dari


Valume Penjualan

Frekuensi Penjualan Tiket

Kurang dari 5

0

Kurang dari 10

7,50

Kurang dari 15

23,75

Kurang dari 20

46,25

Kurang dari 25

71,25

Kurang dari 30

87,50

Kurang dari 35

97,50

Kurang dari 40

100



Membuat Gambar

  1. Histogram : gambaran mengenai suatu distribusi frekuensi, untuk setiap kelas dinyatakan dalam segi empat, pembagian kelas dinyatakan dalam skala horizontal sedang frekuensinya dinyatakan dalam skala vertical.

  2. Frekuensi Polygon : gambar yang menjelaskan distribusi frekuensi yang dinyatakan dengan garis-garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang letaknya sesuai dengan class mark dan frekuensi tiap-tiap kelas

  3. Kurva : gambar dari distribusi frekuensi yang dinyatakan dalam garis lengkung, yang luasnya kurang lebih sama dengan luas histogram.

  4. Ogive : semacam polygon tetapi digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi kumulatif.

















UKURAN PENYIMPANGAN


Ukuran Penyimpangan : ukuran yang menunjukkan besar kecilnya perbedaan data dari rata-ratanya.


  1. Range : perbedaan antar data terbesar dengan data terkecil yang terdapat pada sekelompok data

Contoh :

Data pertama : 5; 20; 20; 20; 20; 20; 20

Data Kedua : 5; 5; 5; 15; 20; 20; 20

Data Ketiga : 5; 6; 10; 11; 14; 19; 20


  1. Deviasi Rata-rata : rata-rata penyimpangan data-data dari rata-ratanya

DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

Contoh :

No

X

X - Xrata-rata

1

5

12.86

2

20

2.14

3

20

2.14

4

20

2.14

5

20

2.14

6

20

2.14

7

20

2.14

JUMLAH

125

25.71

AVERAGE

17.86

 

Deviasi rata-rata =

3.67



  1. Deviasi Standar adalah standar penyimpangan data dari rata-ratanya

Untuk Populasi :

DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

Untuk Sampel :

DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI




Contoh :


No

X

(X - Xrata-rata)2

1

5

165.31

2

20

4.59

3

20

4.59

4

20

4.59

5

20

4.59

6

20

4.59

7

20

4.59

JUMLAH

125

192.86

AVERAGE

17.86

 

Deviasi standar =

5.67



  1. Variansi : deviasi standar dikuadratkan


S2 = (5,67)2 = 32.14


  1. Coefficien of Variation (koefisien variasi) : persentase deviasi standar dari rata-ratanya

Guna dari koefisien variasi untuk mengukur keseragaman data. Semakin kecil koefisien variasi berarti data semakin seragam, semakin besar berarti semakin tidak seragam

Untuk populasi : DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

Untuk sampel : DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

Contoh :


AVERAGE

=

 17.86

Deviasi standar =

5.67


DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

= 31,75 %


UKURAN KECONDONGAN DAN KERUNCINGAN

SUATU DISTRIBUSI



Ukuran Simetris atau condongnya suatu kurva

Diukur dengan menggunakan koefisien skewness, yang dapat di hitung dengan rumus pearson :


DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI


Modus = 3 (median) – 2 (median)


DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI


Ketentuan besar koefisien skewness :

  1. Bila koefisien skewness itu positif berarti mean melebihi median dan modus, maka kurva condong ke kiri atau ekornya di sebelah kanan.

  2. Bila koefisien skewness itu negatif berarti mean kurang dari median dan modus, maka kurva condong ke kanan atau ekornya di sebelah kiri.

  3. Bila koefisien skewness itu besarnya sama dengan 0 berarti mean sama dengan median dan modus, maka kurva simetris



Contoh :

Distribusi I : mean = 55; median = 50; dan deviasi standar = 7

Distribusi II : mean = 47; median = 51; dan deviasi standar = 3DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI


Distribusi I : DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

Distribusi II : DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI


Cara lain dihitung dengan menggunakan 3 (alpha tiga) yaitu rata-rata penyimpangan data dari mean, dipangkatkan tiga dibagi dengan deviasi standar pangkat tiga, dengan rumus berikut :


DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI



Contoh Kasus : Penjualan Agen Tiket PT Garuda per hari dalam Jutaan Rupiah


21.36

5.45

19.84

29.34

10.85

34.82

19.71

20.84

10.37

22.50

32.50

18.40

22.49

17.50

12.25

11.50

33.55

19.87

20.63

6.12

12.72

24.15

36.90

23.81

18.25

26.70

24.25

31.12

7.83

11.95

17.35

33.82

26.43

12.73

8.89

19.50

17.84

26.42

22.50

5.57

24.97

37.81

27.16

23.35

25.15

34.75

13.84

23.05

14.67

24.81

15.95

27.48

21.50

16.44

24.61

10.00

27.49

17.75

31.84

18.75

26.80

21.75

28.40

22.46

24.76

15.10

23.11

30.26

16.30

18.64

9.36

17.89

17.45

28.50

13.52

21.50

14.59

14.59

29.30

29.65


DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI


S = 7,701



DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI




Ukuran Keruncingan Distribusi

Untuk mengukur runcing atau tumpulnya suatu distribusi biasanya digunakan 4, yaitu rata-rata dari selisih antara data-data dengan mean pangkat empat, dibagi deviasi standar pangkat empat, atau dengan rumus berikut :


DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI


Ketentuan apakah distribusi itu runcing atau tumpul sebagai berikut :

  1. Apabila 4 lebih besar dari 3 berarti diagram distribusi itu runcing, disebut leptocurtic.

  2. Apabila 4 kurang dari 3 berarti diagram distribusi itu landai, disebut platycurtic.

  3. Apabila 4 sama dengan 3 berarti diagram distribusi itu berbentuk bel dan normal, tidak terlalu runcing dan tidak terlalu tumpul



Contoh :


DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI

DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI  SUATU DAFTAR YANG MEMBAGI



BAB II LANDASAN TEORI DISTRIBUSI MERUPAKAN SALAH SATU KEPUTUSAN
BAB II STUDI PUSTAKA 21 DISTRIBUSI DAN PENGIRIMAN 211
BAB III DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA 31 PENDAHULUAN


Tags: distribusi frekuensi, diagram distribusi, distribusi, frekuensi, membagi, suatu, daftar