DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA

12 PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI SELAIN
48 M ODUL STATISTIK “DISTRIBUSI NORMAL” DISTRIBUSI NORMAL
ABSTRAK JUFRI 2013 PENGEMBANGAN ELEARNING JARINGAN DISTRIBUSI TEKNIK INSTALASI

ANGGARAN BIAYA DISTRIBUSI ADALAH BIAYA YG DIKELUARKAN UNTUK MEMASARKAN
B PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI 1
BAB 3 UKURAN PEMUSATAN DALAM STATISTIKA DESKRIPTIF ANALISA DISTRIBUSI

STATISTIK

DISTRIBUSI FREKUENSI


MODUL

3

DISTRIBUSI

FREKUENSI


  1. Penyajian Data

Statistik deskriptif mempelajari tentang cara penyusunan dan penyajian data yang dikumpulan dalam penelitian. Biasanya data ini diucapkan secara kuantitatif.

Semua hasil pengukuran yang telah dicatat ini disebut data mentah. Besarnya hasil pengukuran yang telah terkumpul biasanya bervariasi. Jika hanya memperhatikan data mentah sangatlah sulit bagi kita untuk menarik suatu kesimpulan yang berarti.

Untuk memperoleh suatu gambar yang baik, data mentah ini perlu diolah terlebih dahulu. Salah satu cara untuk meningkatkan kegunaan data mentah ini adalah dengan menyusunnya dalam bentuk daftar. Angka-angka diolah dan disajikan dalam suatu gambar.

Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi atau pun sampel, untuk keperluan laporan dan atau analisis selanjutnya perlu diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Garis besarnya ada dua cara penyajian data yang sering dipakai yaitu : tabel atau daftar dan grafik.

Macam-macam daftar yang dikenal.

  1. Daftar kontigensi

  2. Daftar baris kolom

  3. Daftar distribusi frekuensi

Sedangkan diagram yang dikenal :

  1. Diagram batang

  2. Diagram garis

  3. Diagram lambang

  4. Diagram pastel / diagram lingkaran

  5. Diagram peta / kartogram

  6. Diagram pencar / titik



Beberapa contoh Daftar Statistik

  1. Daftar baris kolom

Skema garis besar untuk membuat tabel, dengan nama-nama bagiannya, adalah seperti di bawah ini :

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA

Judul Daftar : Ditulis ditengah-tengah bagian teratas dalam beberapa baris semuanya dengan huruf besar.

Secara singkat dan jelas dicantumkan meliputi : apa, macam atau klasifikasi, serta bilangan dan satuan atau unit data yang digunakan. Tiap baris hendaknya melukiskan sebuah pernyataan lengkap, dan sebaiknya jangan dilakukan pemisahan bagian kata dan atau kalimat.

Judul kolom, ditulis dengan singkat dan jelas, bisa dalam beberapa baris.

Usahakan jangan melakukan pemisahan kata. Demikian pula halnya dengan judul baris.

Sel Daftar : Adalah tempat data dituliskan

Catatan : Dalam bagian ini terdapat bagian untuk catatan-catatan yang perlu biasanya diberikan dan juga sumber yang menjelaskan dari mana data itu dikutip.

  1. Daftar Kontigensi

Bagi data yang terdiri dari atas dua klasifikasi atau dua variabel, dimana klasifikasi satu ada b bagian dan lainnya k bagian dapat dibuat daftar kontigensi berukuran b x k , dimana b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.

Bentuk yang sering dipakai dapat dilihat berikut ini, misalnya :

Jumlah mahasiswa Fakultas Pertanian menurut tingkat dan jenis kelamin



I

II

III

IV

V

Jumlah

Laki-laki

150

100

50

25

20

345

Perempuan

50

50

50

25

5

180

Jumlah

200

150

100

50

25

525

Catatan : Data Fiktif

  1. Daftar distribusi Frekuensi

Jika data kuantitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka akan diperoleh daftar distribusi frekuensi seperti contoh di bawah ini .

Umur mahasiswa Fakultas Pertanian dalam tahun (akhir tahun 90)

UMUR

BANYAK MAHASISWA

17 – 20

21 – 24

25 – 28

29 – 32

33 - 36

205

165

130

20

5

Jumlah

525

Catatan : Data Fiktif

  1. Daftar Distribusi Frekuensi

Nilai-nilai yang dicatat dalam urutan sembarang adalah sukar sekali untuk memperoleh gambaran dari data mentah.

Penyusunan atau satu aturan pertama yang dilaksanakan ialah membuat tabel di mana nilai-nilai tersebut di urut menurut besarnya dan dibelakang tiap nilai dicantumkan frekuensi (frekuensi) nilai itu.

Walaupun begitu, jumlah berbagai nilai kadang-kadang masih terlampau besar sehingga hal ini akan memakan tempat dan belum jelas betul-betul. Maka langkah berikutnya ialah menggolongkan nilai-nilai dalam kelas-kelas. Setiap kelas (class) terdiri dari sejumlah nilai yang berukuran. Dihitung berapa kali suatu nilai tergolong dalam kelas tertentu. Tabel yang ditulis dengan cara ini lengkap dengan kelas-kelas dan frekuensi kelas tersebut dinamakan distribusi frekuensi yang telah dikelompokkan.

Distribusi frekuensi adalah penyusunan bahan-bahan atas dasar nilai variasi dan frekuensi tiap-tiap nilai variabel itu

Beberapa istilah yang harus dimengerti sebelum dipelajari bagaimana cara membuat daftar distribusi adalah sebagai berikut :

  1. Membuat Daftar Distribusi Frekuensi .

Langkah-langkah dalam membuat daftar distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :

  1. Penentuan rentang / range / jarak pengukuran

  2. Penentuan jumlah interval kelas

Dalam hal ini, biasanya diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas. Cara terbaik adalah dengan menggunakan aturan sturges, yaitu :

Jumlah interval kelas = 1 + (3.3) log n dengan n : banyak data

  1. Penentuan panjang kalas / lebar kelas.

Dalam hal ini, ditentukan oleh aturan sebagai berikut :

Panjang kelas / lebar kelas = DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA








Contoh : nilai ujian statistika untuk 80 orang mahasiswa

79

49

48

74

81

98

87

80

80

85

80

84

90

70

91

93

82

78

78

80

70

71

92

38

56

64

74

73

70

82

68

72

85

51

65

93

83

86

60

72

90

35

83

73

74

43

86

68

65

75

92

93

76

71

90

72

67

75

75

75

80

91

61

72

97

91

88

81

72

78

70

74

99

95

80

59

71

77

73

79

Jumlah interval kelas = 1 + (3,3) log n

= 1 + (3,3) log 80

= 1 + (3,3) (1,9031)

= 7,2802…………….(7 buah)

Panjang kelas = DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA

= DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA

= DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA

= 9 atau 10


Jadi daftar distribusi frekuensi tersebut adalah :


NILAI UJIAN STATISTIKA UNTUK 80 ORANG MAHASISWA

Interval Kelas

(nilai)

Frekuensi

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

2

3

5

14

24

20

12





  1. Distribusi Frekuensi Relatif dan Komulatif

Dalam daftar di atas, frekuensi dinyatakan dengan banyak data yang terdapat dalam setiap kelas, jadi dalam bentuk absolut jika frekuensi relatif

NILAI UJIAN STATISTIKA UNTUK 80 ORANG MAHASISWA

Interval kelas

(nilai)

F

Frekuensi

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 - 100

2

3

5

14

24

20

12

2,50

3.75

6.25

17.50

30.00

25.00

15.00

Jumlah

80

100.00


Daftar distribusi frekuensi kumulatif dapat dibentuk dengan jalan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi

Dikenal dua macam distribusi frekuensi kumulatif ialah kurang dari atau lebih. Tentu saja kedua hal ini terdapat pula frekuensi absolut dan relatif.

Untuk distribusi frekuensi komulatif kurang dari dan atau lebih dari masing-masing dapat dilihat sebagai berikut :

NILAI UJIAN STATISTIK UNTUK 80 ORANG MAHASISWA


NILAI UJIAN STATISTIK

UNTUK 80 ORANG MAHASISWA

Interval kelas

(Nilai)

< fkm (%)


Interval kelas

(Nilai)

> fkm (%)

31

41

51

61

71

81

91

101

0.00

2,50

6,25

12,50

30,00

60,00

85,00

100,00


31

41

51

61

71

81

91

101

100,00

79,50

93,75

87,50

70,00

40,00

15,00

0




  1. Histogram, Poligon Frekuensi dan Ozaiv

Untuk menyajikan data dalam daftar distribusi ke dalam diagram. Bentuk diagramnya seperti diagram batang hanya disini sisi-sisi batang berdekatan berimpitan diagram seperti ini dinamakan histogram.

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA


Sekarang, tengah-tengah tiap sisi atas dihubungkan dan sisi terakhir dihubungkan dengan setengah jarak interval kelas pada sumbu datar. Bentuk yang didapat dinamakan Poligon Frekuensi.

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA

Diagram data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi kumulatif, bentuknya akan berlainan dengan diagram di atas dan dinamakan ozaiv.

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1 PENYAJIAN DATA









15



BAB II LANDASAN TEORI DISTRIBUSI MERUPAKAN SALAH SATU KEPUTUSAN
BAB II STUDI PUSTAKA 21 DISTRIBUSI DAN PENGIRIMAN 211
BAB III DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA 31 PENDAHULUAN


Tags: distribusi frekuensi, daftar distribusi, distribusi, frekuensi, penyajian, modul