PENDAHULUAN
Sistem konsinyasi atau menitipkan barang atau jasa untuk dijual dan pembayarannya oleh si penjual setelah periode tertentu (misal satu bulan). Metode konsinyasi ini sering dilakukan oleh pedagang grosir maupun retail barang dagangan, serta agen-agen atau biro jasa untuk penjualan tiket. Sistem konsinyasi bermodal kepercayaan yang tinggi antara penitip barang (consignor) dengan penjual konsinyasi (consignee) atau komisioner oleh karena itu diperlukan system akuntansi pencatatan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian sangatlah penting untuk mempelajari bab ini guna mengetahui dan mamahami sejauh mana pelaksanaan pencatatan untuk konsinyasi dan pertanggungjawabannya. Adapun tujuan khusus bagi mahasiswa dalam mempelajari bab ini dengan baik dan benar diharapkan:
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dan alasan memilih konsinyasi.
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat konsinyasi.
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami syarat-syarat dan operasional konsinyasi.
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perlakuan akuntansi/ pencatatan akuntansi konsinyasi baik dengan metode terpisah maupun metode tidak terpisah.
Mahasiswa dapat melakukan pencatatan akuntansi konsinyasi baik dengan metode terpisah maupun metode tidak terpisah dari sisi consignor maupun consignee (komisioner).
PENGERTIAN
Definisi konsinyasi adalah penyerahan harta tetap tanpa pemindahan hak milik dengan kontrak perjanjian penjualan yang telah disepakati. Penitip barang dagangan = consignor atau sering disebut sebagai pengamanat. Agen bagi Consignor untuk menjual barang disebut sebagai consignee atau komisioner (yang berhak atas pembayaran kembali biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perjanjian ini komisi)
ALASAN MEMILIH KONSINYASI
Alasan dari sisi Pengamanat/ Consignor:
Daerah pemasaran samakin luas sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan meningkatkan penjualan.
Harga jual dan syarat penjualan dapat dikendalikan.
Barang lebih terjamin untuk kembali.
Menghemat biaya pemasaran, seperti sewa tempat, gaji wiraniaga dan lain-lain.
Alasan dari sisi Consignee Komisioner: .
Terhindar dari resiko kerugian secara fiiansial bila barang tidak laku maupun kerusakan fisik barang
Barang dagangan bisa lebih bervariasi, apalagi kalau consignornya lebih dari satu perusahaan
Ada kepastian persediaan barang dagangan.
Mendapat komisi dari penjualan tanpa meneluarkan modal kerja sendiri berupa persediaan barang dagangan.
TUJUAN DAN MANFAAT KONSINYASI:
Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas.
Consignor dapat memperoleh spesialis penjualan, terutama untuk penjualan gandum, ternak dan hasil bumi.
Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan oleh pihak consignor yang masih menjadi pemilik barang ini. Pengendalian ini sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan apabila barang ini dijual kepada agen penjual.
OPERASI KONSINYASI
Dalam penyerahan barang-barang atas dasar konsinyasi harus disusun kontrak yang menunjukkan sifat hubungan antara pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima barang hal-hal yng mencakup :
Syarat kredit yang harus diberikan oleh pihak consignee kepada para pelanggan.
Beban yang dikeluarkan oleh pihak consignee/ komisioner harus diganti oleh pihak consignor. Namun hal ini juga tergantung oleh kesepakatan karena ada beberapa biaya yang memang harus ditanggung oleh consignee/ komisioner misalnya seperti: biaya penyimpanan, biaya sewa tempat, furniture untuk memamerkan barang, biaya wiraniaga dan lain-lain. Atau bisa juga biaya perakitan yang melebihi harga wajarnya maka consignor berhak untuk tidak mengganti.
Pengiriman uang dan penyelesaian keuangan oleh pihak consignee
Laporan harus dikirimkan oleh pihak consignee.
Hak dan kewajiban pihak consignee ditetapkan dan ditentukan oleh Undang-undang penitipan dan keagenan yang dimodifikasi oleh Uniform Commercial Code.
Hal-hal yang terpenting bagi consignee (hak consignee) adalah :
Pihak consignee berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyasi dan juga berhak memperoleh imbalan atas penjualan barang konsinyasi
Pihak consignee berhak menawarkan garansi biasa atas barang konsinyasi yang dijual dan sementara itu pihak consignor terikat pada syarat pemverian garansi seperti ini.
Kewajiban Pihak consignee :
Pihak consignor harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan cara yang baik dan sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi. Jika pihak consignee telah menerima instruksi khusus, maka ia harus melaksanakannya dengan baik untuk menghindari kewajiban.
Pihak consignee harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan atau jika ada ketentuan mengenai harga, ia harus menjualnya dengan harga yang memuaskan kepentingan pihak pemilik.
Pihak consignee harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangannya yang lainnya.
Pihak consignee harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi.
AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI KONSINYASI
Faktor-faktor yang membedakan konsinyasi dari penjualn biasa harus ditetapkan dalam
mencatat penyerahan barang konsinyasi dan trasaksinya yang timbul kemudian. Prosedur akutansi yang biasanya diikuti oleh pihak consignor tergantung pada apakah :
Transaksi konsinyasi harus diikhtisarkan terpisah dan laba atas masing-masing konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba atas penjualan biasa, ataukah
transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain pihak consignee, tanpa pemisahan antara laba atas penjualan konsinyasi dan laba atas penjualan biasa.
Akuntansi oleh Pengamanat (Consignor)
Pada dasarnya akuntansi consignor dapat dibedakan menjadi 2, yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah.
Metode Terpisah |
Metode tidak terpisah |
Metode terpisah akan memisahkan antara laba-rugi dari kegiatan konsinyasi dengan laba- rugi dari kegiatan usaha biasa. Oleh karena itu pendapatan dan biaya dari kegiatan konsinyasi juga dipisahkan. Pada umumnya kegiatan konsinyasi akan berengaruh pada debet-kreditnya rekening “Barang konsinyasi”. Barang konsinyasi –Debet bila terkait dengan biaya-biaya. Barang konsinyasi –Kredit bila terkait dengan pendapatan. Pencatatan di pihak consignor dengan metode terpisah meliputi transaksi sbb:
Metode Terpisah Pengiriman barang konsinyasi, jurnalnya: Barang konsinyasi xxx Persediaan xxx Pembayaran biaya angkut, jurnalnya: Barang konsinyasi xxx Kas xxx Pada dasarnya biaya-biaya pada metode terpisah dicatat sebagai debet barang konsinyasi. Menerima laporan Pertanggung-jawaban dari komisioner, jurnalnya: Piutang-komisioner xxx Barang konsinyasi xxx Barang konsinyasi xxx
Menerima pembayaran dari komisioner, jurnalnya: Kas xxx Piutang komisioner xxx |
Metode tidak terpisah tidak memisahkan antara laba-rugi dari kegiatan konsinyasi dengan laba- rugi dari kegiatan usaha biasa. Oleh karena itu pendapatan dan biaya dari kegiatan konsinyasi juga tidak dipisahkan dengan kegiatan biasa.
Pencatatan di pihak consignor dengan metode tidak terpisah meliputi transaksi sbb: Metode Tidak Terpisah Pengiriman barang jurnalnya tidak dicatat. ---
Pembayaran biaya angkut, jurnalnya: Biaya transpot xxx Kas xxx
Menerima lap. Pertanggungjawaban dari komisioner, jurnalnya: Piutang-komisioner xxx Biaya xxx Penjualan xxx Menerima pembayaran dari komisioner, jurnalnya: Kas xxx Piutang komisioner xxx
|
Contoh soal :
Pada awal tahun 2007 PT. PIA mengadakan peranjian konsinyasi dengan Toko KIU, dengan isi perjanjian sebagai berikut :
PT. PIA akan menitipkan barang kepada Toko KIU.
Toko KIU berhak atas komisi sebesar 20% dari hasil penjualan.
Semua biaya ditanggung oleh PT. PIA.
Toko KIU harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.
Transaksi yang terjadi antara PT. PIA dan toko KIU terkait dengan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :
PT. PIA mengirim 100 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko KIU. Harga pokok barang tersebut @ Rp. 30.000 sedangkan harga jual ditentukan Rp. 50.000
PT. PIA membayar biaya angkut sebesar Rp. 50.000
Toko KIU menerima kiriman barang dari PT. PIA dan membayar biaya perakitan sebesar Rp. 20.000
Toko KIU berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai
Toko KIU mengirimkan laporan atas hasil penjualan pada PT. PIA
Toko KIU mengirimkan kas yang menjadi hak PT. PIA yaitu :
Penjualan : 100 x Rp. 50.000 = Rp. 5.000.000
Komisi 20% x 5000.000 =(Rp. 1.000.000)
Biaya perakitan 20.000 =(Rp. 20.000) +
Kas yang dikirim = Rp. 3.980.000
Buatlah jurnal untuk trnsaksi yang dicatat oleh pengamanat/conignor baik dengan metode terpisah maupun dengan metode tidak terpisah.
Jawab :
Metode Terpisah |
Metode tidak terpisah |
Pencatatan di pihak consignor dengan metode terpisah meliputi transaksi sbb:
Pengiriman barang konsinyasi, jurnalnya: Barang konsinyasi 3000.000 Persediaan 3000.000 |
Pencatatan di pihak consignor dengan metode tidak terpisah meliputi transaksi sbb: Transaksi No. 1 tidak dicatat PT. PIA |
Pembayaran biaya angkut, jurnalnya: Barang konsinyasi 50.000 Kas 50.000 |
Pembayaran biaya angkut, jurnalnya: Biaya transpot 50.000 Kas 50.000 |
Transaksi no. 3 tidak dicatat oleh PT. PIA. Transaksi no. 4 tidak dicatat oleh PT. PIA. |
Transaksi no. 3 tidak dicatat oleh PT. PIA. Transaksi no.4 tidak dicatat oleh PT. PIA. |
Menerima laporan Pertanggung-jawaban dari komisioner, jurnalnya: Piutang-komisioner 3.980.000 Barang konsinyasi 1.020.000 Barang konsinyasi 5.000.000 |
Menerima lap. Pertanggungjawaban dari komisioner, jurnalnya: Piutang-komisioner 3.980.000 Biaya 1.020.000 Penjualan 5.000.000 |
Menerima pembayaran dari komisioner, jurnalnya: Kas 3.980.000 Piutang komisioner 3.980.000 |
Menerima pembayaran dari komisioner, jurnalnya: Kas 3.980.000 Piutang komisioner 3.980.000 |
Akuntansi oleh komisioner (consignee)
Pada dasarnya akuntansi consignee juga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah. Sistem pencatatan keduanya adalah sebagai berikut:
Metode Terpisah |
Metode tidak terpisah |
Pencatatan di pihak komisioner dengan metode terpisah meliputi transaksi sbb:
Pembayaran biaya angkut/perakitan, jurnalnya: Barang komisi xxx Kas xxx
Menjual barang komisi, jurnalnya: Kas xxx Barang komisi xxx
Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat (consignor), jurnalnya: Barang komisi xxx Utang pengamanat xxx
Mengirim pembayaran kepada pengamanat (consignor), jurnalnya: Utang pengamanat xxx Kas xxx |
Pencatatan di pihak komisioner dengan metode tidak terpisah meliputi transaksi sbb:
Pembayaran biaya angkut/perakitan jurnalnya: Utang pengamanat xxx Kas xxx
Menjual barang komisi, jurnalnya: Kas xxx Penjualan xxx Harga Pokok Penj. xxx Utang pengamanat xxx
Laporan pertanggungjawaban tidak dicatat.
Mengirim pembayaran kepada pengamanat (consignor), jurnalnya: Utang pengamanat xxx Kas xxx |
Contoh soal :
Pada awal tahun 1993 PT PIA mengadakan perjanjian konsinyasi dengan toko KIU, dengan isi perjanjian sebagai berikut :
• PT. PIA akan menitipkan barang kepada Toko KIU.
• Toko KIU berhak atas komisi sebesar 20% dari hasil penjualan
• Semua biaya ditanggung oleh PT. PIA.
• Toko KIU harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan
Transaksi yang terjadi antara PT. PIA dan toko KIU terkait dengan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :
PT PIA mengirimkan 100 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko KIU. Harga pokok barang tersebut @ Rp. 30.000 sedangkan harga jual ditentukan @ Rp. 50.000
PT. PIA membayar biaya angkut sebesar Rp. 50.000.
Toko KIU menerima kiriman barang dari PT. PIA dan membayar biaya perakitan sebesar Rp. 20.000
Toko KIU berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai
Toko KIU mengirimkan laporan atas hasil penjualan ke PT. PIA.
Toko KIU mengirimkan kas yang menjadi hak PT. PIA yaitu :
Penjualan : 100 x Rp. 50.000 = Rp. 5.000.000
Komisi 20% x 5000.000 =(Rp. 1.000.000)
Biaya perakitan 20.000 =(Rp. 20.000) +
Kas yang dikirim = Rp. 3.980.000
Buatlah jurnal untuk trnsaksi yang dicatat oleh pengamanat/conignor baik dengan metode terpisah maupun dengan metode tidak terpisah.
Jawab :
Metode Terpisah |
Metode tidak terpisah |
Pencatatan di pihak komisioner dengan metode terpisah meliputi transaksi sbb:
Transaksi 1 dan 2 tidak dicatat oleh toko KIU
3) Pembayaran biaya perakitan, jurnalnya: Barang komisi 20.000 Kas 20.000
4) Menjual barang komisi, jurnalnya: Kas 5.000.000 Barang komisi 5.000.000
5) Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat (consignor), jurnalnya: Barang komisi 3.980.000 Utang pengamanat 3.980.000
6) Mengirim pembayaran kepada pengamanat (consignor), jurnalnya: Utang pengamanat 3.980.000 Kas 3.980.000 |
Pencatatan di pihak komisioner dengan metode tidak terpisah meliputi transaksi sbb:
Transaksi 1 dan 2 tidak dicatat oleh toko KIU.
3) Pembayaran biaya perakitan, jurnalnya: Utang Pengamanat 20.000 Kas 20.000
4) Menjual barang komisi, jurnalnya:
|
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !
Apa yang dimaksud dengan konsinyasi, jelaskan!
Apa yang diamksud dengan pengamanat dan komisioner?
Sebutkan dan jelaskan alasan yang dimiliki oleh pengamanat maupun komisioner untuk menggunakan usaha dagang dengan metode konsinyasi!
Apa perbedaan antara metode terpisah dengan metode tisak terpisah?
Sebutkan perbedaan jurnal yang dicatat dengan metode tidak terpisah antara pengamanat dan komisioner!
Kasus:
Pada awal tahun 1993 PT HOTAHE mengadakan perjanjian konsinyasi dengan Toko KUCHI-KUCHI, dengan isi perjanjian sebagai berikut:
PT. HOTAHE akan menitipkan barang kepada Toko KUCHI-KUCHI.
Toko KUCHI-KUCHI berhak atas komisi sebesar 20% dari hasil penjualan.
Semua biaya ditanggung oleh PT. HOTAHE.
Toko KUCHI-KUCHI harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.
Transaksi yang terjadi antara PT. HOTAHE dan toko KUCHI-KUCHI terkait dengan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
• PT. HOTAHE mengirim 300 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko
KUCHI-KUCHI. Harga pokok barang tersebut @ Rp. 40.000, sedangkan harga
jual ditentukan Rp. 50.000.
PT. HOTAHE membayar biaya angkut sebesar Rp. 75.000.
Toko KUCHI-KUCHI menerima kiriman barang dari PT. PIA dan membayar biaya perakitan sebesar Rp. 150.000.
Toko KUCHI berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai.
Toko KUCHI-KUCHI mengirimkan laporan atas hasil penjualan ke PT. HOTAHE.
Toko KUCHI-KUCHI mengirimkan kas yang menjadi hak PT. HOTAHE, yaitu:
Penjualan : 300 x Rp. 50.000 = Rp. 15.000.000
Komisi 20% x 15.000.000 = (Rp. 3000.000)
Biaya perakitan 150.000 = (Rp. 150.000)
Kas yang dikirim = Rp. 11.850.000
Diminta :
Buatlah semua jurnal transaksi baik di pengamanat maupun komisioner dengan metode akuntansi terpisah.
Buatlah semua jurnal transaksi baik di pengamanat maupun komisioner dengan metode akuntansi tidak terpisah.
Konsinyasi adalah penyerahan harta tetap tanpa pemindahan hak milik dengan kontrak perjanjian penjualan yang telah disepakati. Penitip barang dagangan = consignor atau sering disebut sebagai pengamanat. Agen bagi Consignor untuk menjual barang disebut sebagai consignee atau komisioner. Tujuan konsinyasi yaitu: Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas. Consignor dapat memperoleh spesialis penjualan, terutama untuk penjualan gandum, ternak dan hasil bumi. Harga jual eceran barang konsinyasi dapat dikendalikan oleh pihak consignor yang masih menjadi pemilik barang ini. Pengendalian ini sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan apabila barang ini dijual kepada agen penjual. Akuntansi untuk mencatat pembukuan pada sisi consignor dicatat dengan metode terpisah atau dengan metode tidak terpisah, demikian juga untuk penjurnalan pada pembukuan consignee juga dilakukan dengan metode terpisah dan metode tidak terpisah. |
A. AKUNTANSI UNTUK KONSINYASI YANG TELAH SELESAI
Catatan Pihak Consignee- Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri.
Penyerahan barang kepada Pihak Consignee. Di pihak consignee mencatat barang atas konsinyasi dengan suatu memorandum dalam buku harian atau dalam buku tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini.
Beban Pihak Consignor Ditetepkan Pada Konsinyasi. Pihak Consignee tidak dipengaruhi oleh transaksi pihak consignor.
Beban Pihak Consignee ditetapkan Pada Konsinyasi .
Penjualan oleh Pihak Consignee.
Komisi atau Laba yang Masih Harus Diterima Bagi consignee.
Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Consignee.
Catatan Pihak Consignee- Jika Laba Konsinyasi tidak Ditetapkan Tersendiri.
Pengiriman barang Kepada Pihak Consignee. Pihak consignee mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum.
Beban pihak Consignor Ditetapkan Pada Konsinyasi.
Penjualan Oleh Pihak Consignee.
Komisi atau laba yang masih diterima bagi pihak consignee tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi.
Pengiriman Uang Kas Dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Consignee. Pihak consignee mencatat pembayaran kepada pihak consignor dengan mendebet perkiraan pihak consignor dan menkredit perkiraan Kas.
Catatan Pihak Consignor- Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri.
Penyerahan Barang Kepada Pihak Consignee. Pihak consignor mencatat penyerahan barang kepada pihak consignee dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan persediaan, jika untuk saldo persediaan diselenggarakan dengan system persediaan perpetual.
Beban Pihak Consignor Yng Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak consignor mencatat beban yang berkaitan dengan konsinyasi dengan mendebet perkiraan konsinyasi-keluar dan mengkredit Kas atau perkiraan Kewajiban.
4 dan 5 Beban Pihak Consignee Yang DiTetapkan Pada Konsinyasi-Penjualn oleh Pihak Consignee – Pembebanan komisi oleh Pihak Consignee
Pengiriman Uang kas Dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Consignee.
Catatan Pihak Consignor- Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersedia.
Penyerahan Barang Kepada Pihak Consignee
Beban Pihak Consignor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Perkiraan bisanya dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban konsinyasi dab beban yang berkaitan dengan penjualan biasa.
4, dan 5 Beban Pihak Consignee yang Ditetapkan Pada Konsinyasi-Penjualan Oleh Pihak Consignee-Pembebanan Komisi oleh Pihak Consignor tidak menyusun ayat-ayat jurnal untuk transaksi yang diselesaikan olek pihak consignee sampai pihak consignor menerima laporan dari pihak consignee.
Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi oleh pihak Consignee
B. AKUNTANSI UNTUK KONSINYASI YA NG TIDAK DISELESAIKAN TUNTAS.
Catatan Pihak Consignee-Jika laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri
Laba atas penjualan konsinyasi sebelum laporan keuangan disusun pada tiap akhir periode, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan untuk komisi atas penjualan konsinyasi sampai dengan tanggal itu. Jika laba Konsinyasi tidak Ditetapkan Tersendiri, maka tidak membutuhkan penyusunan jurnal pada akhir periode jika jurnal telah dibuat pada waktu barang konsinyasi dijual, yang menetapkan pembelian atau harga pokok penjualan dan kewajiban kepada pihak consignor.
Catatan Pihak Consignor- Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri.
Pihak consignor membutuhkan laporan penjualan komisinya pada akhir periode fiskalnya sendiri, agar ia dapat mencatat laba atau rugi sampai dengan tanggal itu. Jika laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri, maka beban yang dikeluarkan oleh pihak consignee dan yang dibebankan pada hasil penjualan konsinyasi akan ditetapkan dalam buku pihak consignor dengan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan.
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !
Apa yang dimaksud dengan masalah khusus di dalam konsinyasi?
Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang telah selesai apabila laba konsinyasi ditetapkan tersendiri?
Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang telah selesai apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri?
Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang telah selesai apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersedia?
Apa perbedaan antara konsinyasi yang telah selesai dengan konsinyasi yang belum tuntas?
Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang belum tuntas apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri?
Bagaimana catatan pihak consignee pada kasus konsinyasi yang belum tuntas apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersedia?
Masalah khusus konsinyasi ada dua macam yaitu pertama apabila akuntansi untuk konsinyasi telah selesai, kedua akuntansi untuk konsinyasi yang tidak diselesaikan tuntas. Akuntansi untuk konsinyasi yang telah selesai perlakuan aku dibagi dua yaitu pertama jika laba konsinyasi ditetapkan tersendiri, kedua jika laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri. Masing-masing perlakuan tersebut di catat secara berbeda baik oleh consignor maupun oleh consignee. Akuntansi untuk konsinyasi yang tidak diselesaikan tuntas maka perlakuan akuntansinya yaitu laba konsinyasi ditetapkan tersendiri, dan perlakuan tersebut di catat secara berbeda baik oleh consignor maupun oleh consignee. |
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !
Berikut ini dapat diartikan sebagai konsinyasi, kecuali:
Penyerahan harta tetap tanpa pemindahan hak milik dengan tujuan untuk dijual.
Penitipan barang untuk dijualkan selama periode tertentu. . .
Penitipan barang dimana yang dititipi mendapat komisi apabila barang yang dititipkan terjual.
Menitipkan barang kemudian diambil kembali setelah beberapa saat.
Orang atau tempat usaha yang diberi mandat atau dititipi barang untuk dijual disebut:
Consignor atau komisioner
Komisioner atau Consignee
Consignee atau Agen
Komisioner atau Agen.
Tujuan konsinyasi adalah:
Consignor menjual barang secara konsinyasi dengan harga tinggi karena untuk komisi.
Harga jual eceran dapat dikendalikan oleh pihak consignee.
Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas.
Konsinyasi untuk meningkatkan persaingan dan menguasai daerah pemasaran.
Pencatatan pengiriman barang konsinyasi yang dicatat consignor dengan metoda terpisah sebagai berikut:
Persediaan xxxx
Barang konsinyasi xxxx
Tidak dijurnal
Barang konsinyasi xxxx
Persediaan xxxx
Barang konsinyasi xxxx
Kas xxxx
Pencatatan pembayaran biaya angkut konsinyasi yang dicatat consignor dengan metode terpisah adalah sebagai berikut:
Barang konsinyasi xxxx
Kas xxxx
B.Biaya angkut xxxx
Kas xxxx
Biaya angkut xxxx
Persediaan xxxx
Biaya angkut xxxx
Konsinyasi xxxx
Pecatatan laporan pertanggungjawaban dari komisioner yang dicatat dengan metode tidak terpisah oleh consignor adalah sebagai berikut:
Penjualan xxxx
Biaya xxxx
Hutang-komisioner xxxx
Piutang-komisioner xxxx
Biaya xxxx
Penjualan xxxx
Biaya xxxx
Persediaan xxxx
Penjualan xxxx
Penjualan xxxx
Biaya xxxx
Piutang-komisioner xxxx
Pencatatan pembayaran biaya angkut oleh consignor dengan metode tidak terpisah, jurnalnya :
Biaya transport xxxx
Kas xxxx
Kas xxxx
Biaya transport xxxx
Biaya transport xxxx
Konsinyasi xxxx
Biaya transport xxxx
HPP xxxx
Pencatatan penjualan barang komisi dengan metode tidak terpisah yang dicatat oleh consignee adalah sebagai berikut:
Kas xxxx
Utang pengamanat xxxx
HPP xxxx
Penjualan xxxx
Kas xxxx
Penjualan xxxx
HPP xxxx
Utang pengamanat xxxx
HPP xxxx
Penjualan xxxx
Kas xxxx
Utang pengamanat xxxx
Utang pengamanat xxxx
Penjualan xxxx
Kas xxxx
HPP xxxx
Pencatatan oleh pihak consignor apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersedia maka:
Penyerahan barang kepada pihak ketiga
Pengiriman uang kas danperkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak consignor.
Beban pihak consignor yang ditetapkan pada konsinyasi, perkiraan biasanya dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban konsinyasi dan beban yang berkaitan dengan penjualan biasa.
Pembebanan komisi oleh pihak consignor menyusun ayat-ayat jurnal dari transaksi yang diselesaikan oleh pihak consignee.
Pencatatan oleh pihak consignee apabila konsinyasi tidak diselesaikan secara tuntas dan laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri, maka :
Tidak membutuhkan penyusunan jurnal pada akhir periode.
Jika jurnal dibuat pada waktu barang konsinyasi dijual yang menetapkan pembelian atau harga pokok adalah pihak consignee.
Beban yang dikeluarkan oleh pihak consignee dibebankan pada hasil penjualan konsinyasi.
Hasil konsinyasi akan ditetapkan dalam buku pihak consignor dengan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar
Rumus
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
< 70 % = kurang sekali
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan ke modul berikutnya. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 12, terutama yang belum Anda kuasai.
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western, reissue by Binarupa Aksara, Jakarta.
Beam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall, London, reissue by Salemba Empat, Jakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Buku 1, Cetakan Ke-7, BPFE, UGM, Yogyakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Buku 2, Cetakan Ke-6, BPFE, UGM, Yogyakarta.
Supriyono, RA dan Suparwoto (1986), Akuntansi Keuangan Dasar, bagian penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.
10 BAB I PENDAHULUAN 1 LATAR BELAKANG HAK KEKAYAAN
10 BAB I PENDAHULUAN 1 LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN KESEHATAN
10 BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG KELANGKAAN BAHAN
Tags: barang atau, waktu barang, pendahuluan, untuk, menitipkan, barang, sistem, konsinyasi