BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG PADA MULANYA ISTILAH

1 BAB 1 PENDAHULUAN 11 LATAR BELAKANG DI ERA
1 BAB I PENDAHULUAN 11 LATAR BELAKANG PADA ERA
1 BAB L PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG BERDASARKAN PASAL

1 I PENDAHULUAN II LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN PETERNAKAN MERUPAKAN
1 PENDAHULUAN 11 BENTUK DAN ISI FORMULIR APLIKASI INSINYUR
1 PENDAHULUAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.

Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasi para pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya, melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna, mendorong terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual. Tapi saat sekarang realitanya kita dapat melihat di dalam proses pembelajaran itu sendiri guru masih belum bisa mengondisikan pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh siswa maupun kurikulum yang dituntut. Tidak hanya itu, kadangkala guru belum bisa memahami seperti apa pembelajaran siswa itu sendiri.

Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut Strategi Pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok) serta peserta didik (perorangan, kelompok, dan atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya.




B. Rumusan Masalah

  1. Apakah pengertian dari strategi pembelajaran itu?

  2. Apa sajakah macam – macam dari strategi pembelajaran?

  3. Bagaimana dengan pemilihan strategi pembelajaran itu?


C. Tujuan Penulisan

Tujuan dasar dari penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menambah wawasan bagi mahasiswa, sedangkan secara khusus:

  1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran

  2. Untuk mengetahui macam – macam strategi pembelajaran

  3. Untuk mengetahui dan mengerti pemilihan strategi pembelajaran

























BAB II

PEMBAHASAN


A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R. David, 1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang perlu kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berati penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi (Wina Sanjaya,2006:126).

Strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara melaksanakan kegiatan pembelajaran agar prinsip dasar pembelajaran dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran bisa dicapai secara efektif (Mukhamad Murdiono,2012:28). Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran(Hamzah B.Uno, 2006:45).

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pmbelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983, Degeng, 1989)(dalam Made Wena,2008:5). Kozma (dalam sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu (Hamruni, 2009:3).


Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Wina Sanjaya, 2006:126).

Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran (Darmansyah,2010:17).

Cropper(1998) mengataan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Hamruni, 2009;3).

Moedjiono(1993) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu (Abdul Majid,2013:8).

Subana dan Sunarti (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:5) memberikan pengertian strategi pembelajaran sebagai berikut:

  1. Pola umum atau karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan pengajar dan peserta didik dalam perwujudan KBM

  2. Rencana menyeluruh mengenai perbuatan pembelajaran yang serasi bagi pencapaian tujuan pengajaran

  3. Rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses pembelajaran, merancang materi pelajaran, dan memandu pengajaran di kelas

  4. Pola umum kegiatan peserta didik yang menggambarkan proses penentuan atau penciptaan situasi tertentu dalam perwujudan kegiatan pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku.

Depdiknas(2003) merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif. Artinya , rumusan yang dibuat Depdiknas lebih spesifik dengan tujuan yang jelas, yaitu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Rumusan Depdiknas tersebut diperkuat dengan pernyataan selanjutnya bahwa dalam mengembangkan strategi pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan terciptanya pembelajaran efektif dan berhasil baik(Darmansyah, 2010:18-19).

Menurut Wiranataputra(2001) strategi pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Nunan menafsirkan strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk mempelajari dan menggunakan bahasa sasaran (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:6 & 7).

Pendapat Dick dan Carey(1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. (Wina Sanjaya,2006:126).

Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pemblajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik (Hamruni,2009:3).

Wina Sanjaya(2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkain kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran (Abdul Majid,2013:8).

Dick dan Carey(1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur ataupun tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mreka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau pakt program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik (Hamruni,2009:3).

Abizar(1995) menyatakan bahwa strategi pembelajaran diartikan sebagai pandangan yang bersifat umum serta arah umum dari tindakan untuk menentukan metode yang akan dipakai dengan tujuan utama agar pemerolehan pengetahuan oleh siswa lebih optimal (Darmansyah,2010:18).

Mujiono(1992) mengartikan strategi pembelajaran sebagai berikut: kegiatan pengajar untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dan komponen pembentuk system instruksional, dimana untuk itu pengajar menggunakan siasat tertentu. Karena system instruksional merupakan suatu kegiatan, maka pemikiran dan pengupayaan pengkonsistensian aspek-aspek komponennya tidak hanya sebelum dilaksanakan, tetapi juga pada saat dilaksanakan. Hal ini didasarkan pada pemiiran bahwa suatu rancangan tidak selalu tepat pada saat dilakukan. Dengan demikian, strategi pembelajaran memiliki dua dimensi sekaligus. Pertama, strategi pembelajaran pada dimensi perancangan. Kedua, strategi pembelajaran pad dimensi pelaksanaan. Pengertian strategi pembelajaran yang agak berbeda dengan Mujiono dikemukakan oleh Zaini dan Bahri(2003) menyatakan bahwa strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan.

(Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:8).


B. Macam – macam Strategi Pembelajaran

(Wina Sanjaya,2006:128-129)

Rowntree(1974) membagi strategi pembelajaran dalam beberapa kelompok, yaitu:

  1. Strategi Pembelajaran Penyampaian (Exposition)

Bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Roy Killen menyebutnya dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction).



Mengapa dikatakan langsung? Sebab dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, siswa dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian , dalam strategi ekspositori guru berfungsi sebagai penyampaian.

  1. Strategi Pembelajaran Penemuan (Discovery)

Bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak menjadi fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.

  1. Strategi Pembelajaran Individual (Individual)

Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.

  1. Strategi Pembelajaran Kelompok (Groups)

Stategi belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok ini bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal, atau bisa juga siswa dalam kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. Strategi kelompok tidak memerhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.


Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

  1. Strategi Pembelajaran Deduktif

Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dillakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi, atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan, menuju hal yang konkret. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus.


  1. Strategi Pembelajaran Induktif

Strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum.

(Wina Sanjaya,2006:128-129)


GBAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG PADA MULANYA ISTILAH ambar dibawah ini menunjukan jenis-jenis/klasifikasi strategi pembelajaran yang dikemukakan dalam artikel Saskatchewan Educational(1991) :

BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG PADA MULANYA ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG PADA MULANYA ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG PADA MULANYA ISTILAH BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG PADA MULANYA ISTILAH






*(Strategi Pembelajaran.Abdul Majid,2013:10)

1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)

3. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)

4. Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Eksperiential Learning)

5. Strategi Pembelajaran Mandiri

* (Abdul Majid,2013:11-12)





  1. Strategi Pengorganisasian (Organizational Strategy)

Strategi Pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi / materi penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.

  1. Strategi Penyampaian (Delivery Strategy)

Strategi Penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan/ atau untuk menerima serta merespons masukan dari siswa.

  1. Strategi Pengelolaan (Management Strategy)

Strategi Pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar dan motivasi.

(Made Wena,2008;5-6)


C. Pemilihan Strategi Pembelajaran

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara penyampaiannya.



Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.

  1. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan adalah:

  1. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran:

  1. Pertimbangan dari sudut siswa.

  1. Pertimbangan-pertimbangan lainnya.


Pertanyaan- pertanyaan di atas, merupakan bahan pertimbangan dalam menetapkan strategi yang ingin ditetapkan. Misalnya untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan aspek kognitif, akan memiliki strategi yang berbeda dengan upaya untuk mencapai tujuan afektif atau psikomotor. Demikian juga halnya, untuk mempelajari bahan pelajaran yang bersifat fakta akan berbeda dengan mempelajari bahan pembuktian suatu teori, dan lain sebagainya.

(Wina Sanjaya,2006; 129-131)



Beberapa prinsip mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut harus berdasarkan pada penetapan. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada kriteria sebagai berikut :

a. Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi.

b. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan

c. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian)

d. Biaya

e. Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu)

f. Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya)

g. Waktu


Untuk lebih jelasnya, berkaitan dengan karakteristik strategi pembelajaran sebagai dasar pertimbangan dapat dilihat pada uraian berikut ini :

a. Tujuan pembelajaran

Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan materi pengajaran.

Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Misalnya, seorang guru Olahraga dan Kesehatan (OrKes) menetapkan tujuan pembelajaran agar siswa agar dapat mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.

Dalam hal ini, metode yang dapat membantu siswa-siswi mencapai tujuan adalah metode ceramah; guru memberi instruksi, petunjuk, aba-aba, dan dilaksanakan di lapangan. Kemudian metode demonstrasi; siswa-siswi mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.

b. Aktivitas dan pengetahuan awal siswa

Belajar merupakan aktivitas untuk memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak hanya dimaksudkan pada aktivitas fisik saja, tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental juga.

c. Integritas bidang studi/pokok bahasan

Mengajar merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian secara terintegritas. Oleh karena itu, metode yang digunakan lebih berorientasi pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat dalam pokok bahasan.

d. Alokasi waktu dan sarana penunjang

Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran adalah satu jam pelajaran (45 menit). Jadi metode yang akan digunakan harus dirancang sebelumnya, termasuk didalamnya perangkat penunjang pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dsb.

e. Jumlah siswa

Metode yang kita gunakan didalam kelas idealnya perlu mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir dan rasio guru dan siswa, agar proses belajar mengajar efektif. Ukuran kelas juga menentukan keberhasilan, terutama pengelolaan kelas dan penyampaian materi.

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai apabila mengurangi besarnya kelas. Sebaliknya pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung memerlukan biaya pendidikan dan latihan yang tinggi. Kedua pendapat ini bertentangan; manakala kita dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar.

Namun apabila pendidikan mempertimbangkan biaya, mutu pendidikan sering terabaikan, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan.

f. Pengalaman dan kewibawaan pengajar

Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru yang baik”. Hal ini telah diakui di lembaga pendidikan. Selain berpengalaman, guru juga harus berwibawa. Kewibawaan merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru, karena guru harus berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan sosial. Guru harus merupakan sosok tokoh yang disegani, bukan ditakuti oleh anak didiknya.

Dalam pengelolaan pembelajaran, terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui,yaitu:

  1. Interaktif

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa , atau antara siswa dengan lingkungannya.

  1. Inspiratif

Proses pembelajaran merupakan proses yang interaktif, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab pada dasarnya pengetahuan bersifat subjektif yang bisa dimaknai oleh setiap subjek belajar.

  1. Menyenangkan

Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan menata ruangan yang apik dan menarik, serta pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi.

  1. Menantang

Merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal.

  1. Motivasi

Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa. * (Abdul Majid,2013;108-114 )

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN


Dari pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu.

Rowntree (1974) membagi strategi pembelajaran dalam beberapa kelompok, yaitu, Strategi pembelajaran penyampaian (exposition), Strategi pembelajaran penemuan (discovery), 3. Strategi pembelajaran Individual (individual), dan Strategi pembelajaran kelompok (groups). Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu, Strategi Pembelajaran Deduktif dan Strategi Pembelajaran Induktif.

Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada kriteria sebagai berikut: Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian), Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu), Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya) , Biaya, dan Waktu.


SARAN

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Diharapkan calon pendidik dapat lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang cocok dan efektif untuk diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat menjadikan sebagai suatu acuan dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran.




DAFTAR PUSTAKA


Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Darmansyah. (2010). Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta; PT Bumi Aksara.

Hamruni. (2009). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN).

Hamzah B.Uno.(2006). Perencanaan Pembelajaran.Jakarta;PT Bumi Aksara.

Iskandarwassid., Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Made Wena.(2008). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.Jakarta;Bumi Aksara.

Mukhamad Murdiono. (2012). Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan. Yogyakarta;Penerbit Ombak.

Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta; Kencana Prenadamedia Group.








16




10 BAB I PENDAHULUAN 1 LATAR BELAKANG HAK KEKAYAAN
10 BAB I PENDAHULUAN 1 LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN KESEHATAN
10 BAB I PENDAHULUAN A LATAR BELAKANG KELANGKAAN BAHAN


Tags: belakang pada, latar belakang, latar, pendahuluan, istilah, belakang, mulanya