SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

105 BAB IV HASIL PENELITIAN A DESKRIPSI LATAR BELAKANG
14 BAB I PENDAHULUAN A DESKRIPSI ANALISIS SITUASI DESA
15 KETIDAKBERDOSAAN TUHAN YESUS MENURUT EDWAR IRVING SUATU DESKRIPSI

20 II PANDUAN PENULISAN SKRIPSI II PANDUAN
29 BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A SEJARAH DAN
30 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN

Skripsi

HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI BARBER SHOP FAN SURABAYA

Oleh

Febry Agus Widodo

2017


ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk hubungan antara kualitas jasa dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian konsumen di Barber Shop FAN Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dan sampel berdasarkan penyebaran angket kepada konsumen atau pelanggan yang memakai jasa pangkas rambut di ambil sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner. Analisis data yang digunakan ialah uji validitas, uji reliabilitas dan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan kualitas jasa dan kepercayaan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen yang mempunyai nilai signifikan < 0,05. Berdasarkan korelasi untuk variabel Kualitas Jasa (X1) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) sebesar 0.787 yang kuat. Dan varibel Kualitas Jasa (X1) signifikan dengan variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y) karena nilai sig 0,00 yang lebih kecil maka Ho di tolak. Jadi dalam hal ini pelaku usaha bisa meningkatkan Kualitas Jasanya agar menjadi lebik baik lagi karena variabel sudah signifikan. berdasarkan korelasi untuk variabel Kepercayaan (X2) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) sebesar 0.459 yang berarti sedang. Dan varibel Kualitas Jasa (X1) signifikan dengan variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y) karena nilai sig 0,00 yang lebih kecil maka Ho di tolak. Jadi dalam hal ini pelaku usaha bisa meningkatkan nilai Kepercayaan agar menjadi lebik baik lagi karena variabel sudah signifikan.

Kata kunci : Kualitas jasa, Kepercayaan dan Keputusan Pembelian Konsumen


BAB I

PENDAHULUAN


    1. Latar Belakang Masalah

Usaha pangkas rambut merupakan usaha yang bergerak di salah satu bidang produk jasa murni, artinya produk yang ditawarkan hampir semua berupa jasa dan pelayanan. Kualitas layanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi pelanggan (Wijaya 2011:4). Dengan kualitas pelayanan yang optimal akan membuat usaha pangkas rambut lambat laun akan berkembang dengan sendirinya.

Untuk menarik perhatian pelanggan/konsumen dalam membuat keputusan untuk menggunakan jasa yang di tawarkan oleh barber shop, maka dari itu Barber shop harus pula memberikan layanan yang berkualitas kepada pelanggan. Layanan yang berkulitas dibutuhkan dalam Barber Shop untuk memenangkan pasar dalam dunia persaingan. Kualitas jasa juga sering didefinisikan sebagai pemenuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan. Sebab kualitas jasa yang baik bisa membuat orang percaya akan kualitas seorang kapster di Barber Shop FAN. Maka dari itu kapster di Barber Shop FAN terus meningkatkan kualitas pelayanan/jasa agar pelanggan mendapatkan hasil yang memuaskan.


    1. Perumusan Masalah

  1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kualitas jasa dan kepercayaan dengan keputusan pembelian konsumen di Barber Shop FAN


    1. Tujuan Penelitian

  1. Untuk menganalisis hubungan kualitas jasa dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian konsumen di Barber Shop FAN



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Penelitian Terdahulu

Cristiani D. Menengal (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pemasaran merupakan faktor penting dalam perkembangan perusahaan, pemasaran harus terus-menerus diperbaharui dan ditingkatkan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini dituntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan perubahan seperti inovasi produk, promosi, layanan, harga dan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh layanan, produk dan harga di Esacom Manado. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal. Populasi yang digunakan konsumen Esacom Manado dengan sampel 100 responden. Teknik analisis yang menggunakan Regresi Berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan Kualitas Layanan, Kualitas Produk, dan Penetapan Harga berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Secara parsial Kualitas Layanan, Kualitas Produk, dan Penetapan Harga berpengaruh signifikan terhadap Keputusan pembelian. Variabel yang dominan adalah variabel layanan dan produk, dan untuk yang lemah adalah variabel harga. Pimpinan CV. Esa Genangku sebaiknya meningkatkan keputusan pembelian yang ada, agar dapat meningkatkan performa penjualan perusahaan di Kota Manado.

Natalia Siow (2013) mengungkapkan bahwa perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang ketat mengakibatkan pergerseran pandangan dan gaya hidup yang selanjutnya akan mempengaruhi pelanggan dalam pengambilan keputusan pembelian dalam suatu produk. Hal ini dikarenakan adanya tawaran produk yang semakin menarik dan kompetitif. Layanan berkualitas dibutuhkan dalam perusahaan untuk memenangkan pasar dalam dunia persaingan. Disamping kualitas layanan, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan agar konsumen memiliki hubungan dengan perusahaan. Kepercayaan konsumen terhadap suatu perusahaan merupakan asset bagi perusahaan itu sendiri.Tujuan penelitian ini adalah untuk pengaruh kualitas layanan dan kepercayaan pelanggan terhadap keputusan pembelian. Metode analisis yang digunakan, regresi linear berganda, koefisien korelasi (r), uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis menggunakan uji F dan T. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Suzuki Satria FU150 harus mampu mempertahankan layanan yang berkualitas dan meningkatkan kepercayaan pelanggan agar supaya dapat meningkatkan tingkat performa penjualan Suzuki Satria FU150.

Stefhanie Sahanggamu, Lisbeth Mananeke dan Jantje Sepang (2015) berpendapat bahwa bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima giro, tabungan dan deposito. Memasuki era globalisasi dan informasi saat ini yang merupakan era persaingan bebas, bank bersaing untuk menarik minat dari nasabah dan calon nasabah untuk menggunakan layanan jasa yang diberikan. Hal ini membuat bank berlomba untuk menawarkan pelayanan yang terbaik untuk menguasai pasar dan menciptakan.

Kepuasan kepada para nasabah. Faktor–faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah selain kualitas layanan juga lingkungan fisik (servicescape) dan kepercayaan nasabah terhadap bank. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan, servicescape dan kepercayaan baik secara simultan dan parsial terhadap kepuasan nasabah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 95 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para responden. Alat analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linear Berganda, uji hipotesis menggunakan uji F dan uji T. Hasil penelitian menunjukan secara simultan kualitas layanan, servicescape dan kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan. Secara parsial kualitas layanan dan kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan sedangkan servicescape tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. Sebaiknya manajemen PT. Bank Sinarmas Bitung memperhatikan kualitas layanan dan kepercayaan, karena memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Ni Putu Lenny Pratiwi dan Ni Ketut Seminari (2015) berpendapat Menciptakan kepuasan pelanggan khususnya nasabah, koperasi harus dapat memenuhi keinginan nasabah. Kepuasan nasabah dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, kepercayaan dan nilai nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan dan nilai nasabah secara parsial terhadap kepuasan nasabah. Responden dalam penelitian ini adalah ketua koperasi dan 98 orang nasabah, dengan teknik sampling non probabilitas yaitu purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. Hasil analisis diperoleh simpulan bahwa hasil pengujian secara parsial dapat diketahui kualitas pelayanan, kepercayaan dan nilai nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada Koperasi Simpan Pinjam Dauh Ayu Denpasar.

Mirna Masloman , Bode Lumanauw dan Irvan Trang (2014) berpendapat Kepuasan konsumen mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk dalam kaitannya dengan ekspektasi. Servicescape berarti layanan berdasarkan lingkungan fisik atau memberikan layanan yang dikhususkan pada kepuasan pancaindera konsumen baik melalui penglihatan, penciuman, pendengaran. Disini, perusahaan tertantang untuk membangun citra dan memberikan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan servicescape terhadap keputusan pembelian pada Kentucky Fried Chicken (KFC) di Multimart Ranotana Manado. Metode analisis yang digunakan adalah metode asosiatif dengan teknik analisis Regresi Linier Berganda serta Uji Asumsi Klasik. Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata konsumen yang membeli selama satu hari yaitu sebanyak 400 konsumen dan sampel sebanyak 100 orang responden. Hasil analisis menunjukan baik secara simultan dan parsial kualitas layanan dan servicescape memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Secara parsial kualitas layanan serta servicescape memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan konsumen. Pihak manajemen KFC Multimart Ranotana perlu terus menerus meningkatkan kepuasan konsumen agar dapat meningkatkan daya saing perusahaan baik dengan KFC yang lain di Manado atau di Indonesia serta daya saing dengan perusahaan waralaba lainnya baik yang sudah ada di Indonesia maupun para pendatang baru.


2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut kotler dan keller (2009) adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan daan secaraa bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Sedangkan Assauri (2010) diartikan pemasaran sebagai sebuah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan dan keinginan melalui proses pertukaran.


2.2.2 Jasa

Jasa bukan merupakan barang, jasa merupakan suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut bersifat tidak berwujud yang dapat digunakan sebagai penerus kebutuhan seorang atau organisasi. Pengertian jasa menurut kotler dan lupiyoadi dan hamdani (2009) adalah setiap tindakan atau keinginan yang dapat di tawarkan oleh suatu pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan.



2.2.3 Bauran Pemasaran Jasa

Bauran pemasaran jasa adalah bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukkan untuk mencapai suatu tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Alat- alat tersebut dapat di gunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan juga merancang progam jangka pendek. Unsur-unsur baurran pemasaran menurut Tjiptono (2004) terdiri dari product, pricing, promotion, place, people, physical evidence, process, dan customer service.


      1. Kualitas Pelayanan Jasa

Kualitas pelayanan jasa menurut Tjiptono (2004) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain, ada dua faktor utama mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived service atau kulitas jasa yang diharapkan dan kulitas jasa yang diterima atau yang dirasakan.


      1. Kepercayaan

Kepercayaan mempunyai peran pentig dalam usaha apapun tidak terkecuali usaha potong rambut. Kepercayaan juga menentukan konsumen atau pelanggan untuk memakai jasa kapster di baber shop tersebut. Karena pengaruh kepercayaan juga menentukan maju atau tidaknya suatu usaha. Penting buat Barber shop tetap menjaga kepercayaaan konsumen guna menjaga kestabilan usaha tukang potong rambut.

Crosby (2000) mendefinisikan kepercayaaan adalah suatu kemauan atau keyakinan mitra pertukaran untuk menjalin hubungan jangka panjang untuk menghasilkan kerja yang positif. Kepercayaaan ada ketika sebuah kelompok percaya pada integritas mitra. Kepercayaaan adalah ekspetasi yang dipegang oleh individu bahwa ucapan seseorang dapat di andalkan.

      1. Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut Solomon dan Tjiptono (2014) adalah proses yang terjadi manakala individu atau kelompok memilih, membeli, mengunakan, atau menghentikan pemakaian jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan hasrat tertentu. Sedangkan menurut Yunus dan Budiyanti (2013) adalah kegiatan-kegiatan indivicu secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang daan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapaan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.


      1. Keputusan Pembelian Konsumen

Makna keputusan konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk, daan merek padaa setiap periode tertentu. Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas kehidupaan dilakukan setiap hari oleh setiap konsumen tanpa menyadaari bahwa mereka telah mengambil keputusan.Hal ini juga dijelaskaan oleh Schiffman dan Kanuk (2007) mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua ataau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan harus memiliki pilihan alternatif.

BAB III

METODE PENELITIAN


3.1 Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakaan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian matematika yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengkuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspiris matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Riduwan dan lestari (1997) mengatakan bahwa populasi dan keseluruhn dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek peneletian. Dalam hal ini populasi pengguna atau pembeli jasa di Barber Shop FAN Surabaya sangat beragam mulai dari anak-anak, remaja,dewasa hingga orang lansia. Jumlah populasi di Barber Shop FAN tidak diketahui berapa banyaknya orang yang sudah memakai atau membeli jasa berulang-ulang.


3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (1997) memberikan sebuah pengertian bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaaan tertentu yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan subyek yang diangggap mewakili populasi daan biasanya disebut dengan responden penelitian


3.3 Jenis, Sumber dan Teknik Pengambilan Data

1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian tersebut, daalam hal ini peneliti memperoleh data secara langsung dengan menggunakan instrumen-instrumen yang sudah ditentukan. Data-data yang dimaksud adalah berupa opini subyek terhadap konsumen dan hasil pengujian.

2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain informan. Data tersebut biasanya berupa dokumentasi atau sudah dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner

3.4 Variabel dan Definisi

Operasional

  1. Tjiptono, (2004) mengungkapkan bahwa jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan kualitas jasa yang dipersepsikan baik dan memuaskan. Definisi yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas layanan adalah segala bentuk penyelengaraan pelayanan yang diberikan secara maksimal oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan yang sesuai dengan harapan pelanggan. Penelitian ini menggunakan 5 dimensi indikator kualitas layanan menurut Parasuraman, Zeithalm dan Berry (1988). Indikatornya adalah: (1) Bukti langsung (tangibles), (2) Keandalan (reliabillity), (3) Daya tanggap (Responsiveness), (4) Jaminan (assurance)

  2. Kepercayaan adalah menurut Gefen (dalam yee daan faziharuden,2010) menyatakan bahwa kepercayaan hanya ada ketika salah satu pihak yakin dalam hubungan kerjasama yang dapat diandalkan daan mempuyai integritas. indikator kepercayaan terdiri dari 3 komponen, yaitu: Indikator :(1) Integritas (integrity), (2) Kebaikan (benevelonce), (3) Kompetensi (competence)

  3. Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk melalui tahapan-tahapan yang dilalui konsumen sebelum melakukan pembelian yang meliputi kebutuhan yang dirasakan, kegiatan sebelum membeli, perilaku waktu memakai dan perasaan setelah membeli.

Terkait indikator keputusan pembelian atau penggunaan jasa oleh pelanggan terhadap skripsi ini, penulis mengadopsi pendapat Kotler (1995) yaitu:

  1. Kemantapan atau keyakinan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan

  2. Kebiasaan pelanggan dalam menggunakan atau membeli produk atau jasa

  3. Memberikan rekomendasi atas barang atau jasa yang di beli atau digunakan kepada orang lain.

  4. Perilaku pelanggan dalam melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang ditawarkan



3.5 Teknik Analisa Data

3.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas dilakukan dengan metode korelasi Product Moment dari pearson yaitu dengan melihat angkatan koefisien korelasi (rxy) yang menyatakan hubungan antara butir pernyataan skor total (item-total correlation). Butir dikatakan valid jika r hitung r table (Nugroho : 2011) adapun rumus untuk mencari korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :

r

xy

= n∑xy - ∑x∑y

SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

[SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN n∑x² - (∑x)²] [n∑y² -(∑y)²]


Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara

skor pernyataan dengan skor total

n = jumlah indikator

x = skor pernyataan

y = skor total



Uji Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Metode ini dipilih karena dapat digunakan untuk mengetahui tingkat penelitian antara butir dalam suatu instrument penelitian. Hasil pengujian ini dinyatakan dalam instrument variabel yang sedang diuji. Rumus untuk menghitung koefisien reliabiltas instrument dengan menggunakan cronbach’s alpha adalah sebagai berikut:

r = SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN 

Keterangan :

r = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item

SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN = Jumlah varian butir

SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS JASA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN = Varian Total


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Operasional

4.1.1 Gambaran Umum Objek

Penelitian

Berawal dari suatu pemikiran atau diskusi antar teman untuk mencoba melakukan eksperimen dengan melakukan pangkas rambut. Karena latar belakang itulah pemilik usaha Barber Shop FAN ini mempunyai ide yang brilian dan awal mula usaha pangkas rambut didirikan pada bulan agustus 2005 beralamat di jalan pogot Gg. 5 No. 20 Surabaya. Usaha salon FAN Surabaya didirikan dengan pertimbangan kebutuhan akan jasa potong rambut yang tidak pernah habis. Seseorang perlu menjaga penampilan dimanapun dan kapanpun dia berada. Jaman sekarang yang serba praktis ini, seseorang memerlukan bantuan jasa orang lain untuk menjaga penampilannya, termasuk memotong dan menata rambut. Seseorang juga berharap penampilan mereka menjadi lebih rapi, pantas atau keren dengan rambut yang tertata, hal tersebut membutuhkan jasa Barber Shop sebab sulit dilakukan sendiri. Datang ke Barber Shop juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan di Barber shop semakin modern dalam hal gaya dan pelayanan.


4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Identifikasi Jenis Kelamin

No

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persen

1

Laki-laki

100

100,0

2

Perempuan

0

0,0


Total

100

100,0

Sumber: Data Output SPSS Versi 18.0 (2017)

Berdasarkan table 4.1 dapat di ketahui bahwa jumlah responden sebanyak 100 adalah berjenis kelamin pria sebanyak 100 dengan percent 100.0 sedangkan untuk responden wanita tidak ada sama sekali dengan percent 0.0 karena penyebab penelitian ini merupakan suatu tidak kesengajaan dengan penyebaran kuesioner yang dilakukan di Barber Shop FAN secara acak, dalam menanyai para pembeli yang sudah membeli jasa di Barber Shop FAN. Identifikasi berdasarkan usia pada penelitian ini dapat dilihat pada table 4.2.


Tabel 4.2 Identifikasi Usia

No

Usia

Frekuensi

Persen

1

16-29 tahun

93

93.0

2

30-49 tahun

7

7.0


Total

100

100,0

Sumber: Data Output SPSS Versi 18.0 (2017)

Berdasarkan table 4.2 daapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 100 yang membeli jasa kapster di Barber Shop FAN dan termasuk daalaam pengisian data responden penelitian berusia di antara 16-29 sebanyak 93 orang dengan percent 93.0, usia 30-49 sebanyak 7 orang dengan percent 7.0. identifikasi berdasarkan tingkat pendidikan terakhir bisa di dapat di table 4.3.

Tabel 4.3 Identifikasi Pendidikan

No

Pendidikan

Frekuensi

Persen

1

SMA

94

94.0

2

SARJANA

6

6.0


Total

100

100,0

Sumber: Data Output SPSS Versi 18.0 (2017)


Berdasarkan hasil table 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang diperoleh sebnyak 100 responden yang membeli jasa kapster di Barber Shop FAN dan dalam pengisian data reponden penelitian bahwa jumlah responden yang membei jasa kapster mempunyai pendidikan terakhir SMA sebanyak 94 orang dengan percent 94.0 dan untuk Sarjana sebanyak 6 orang dengan percent 6.0


4.3 Analisis Data Dan Pengujian

Hipotesis

4.3.1 Analisis Data

Tabel 4.28 Uji Validitas

Variabel

Item

Koefisien Korelasi (rhitung)

Keterangan

X1

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

X1.6

.904

.800

.681

.205

.663

.812

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

X2

X1.1

X1.2

X2.3

.863

.221

.374

Valid

Valid

Valid

Y

Y1.1

Y1.2

Y1.3

Y1.4

.808

.203

.859

.375

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber: Data Output SPSS Versi 18.0 yang diolah (2017)


Tabel 4.29 Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Variabel

Item

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Keterangan




X1

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

X1.6

.725

.729

.734

.753

.730

.725




Reliable



X2

X2.1

X2.2

X2.3

.725

.752

.749



Reliable



Y

Y1.1

Y1.2

Y1.3

Y1.4

.727

.753

.728

.746



Reliable

Sumber: Data Output SPSS Versi 18.0 yang diolah (2017)


Berdasarkan tabel 4.29 di atas dapat dilihat bahwa data penelitian ini memiliki Cronbach’s Alpha di atas 0,60, maka data penelitian ini dapat dinyatakan reliabel dan dapat dipercaya.

Tabel 4.30 Penilaian Uji Korelasi Pearson

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0.00 - 0.199

Sangat Lemah

0.20 - 0.399

Lemah

0.40 - 0.599

Cukup Kuat

0.60 - 0.799

Kuat

0.80 - 1.000

Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2014:231)

Keputusan :

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima

Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak


Berikut hasil uji korelasi pearson product moment dalam penelitian ini :

Tabel 4.31 Uji Korelasi Pearson

Correlations


X1

X2

Y

X1

Pearson Correlation

1

.444**

.787**

Sig. (2-tailed)


.000

.000

N

100

100

100

X2

Pearson Correlation

.444**

1

.459**

Sig. (2-tailed)

.000


.000

N

100

100

100

Y

Pearson Correlation

.787**

.459**

1

Sig. (2-tailed)

.000

.000


N

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data Output SPSS Versi 18.0 (2017).


  1. Uji Korelasi Pearson antara variable Kualitas jasa (X1) dengan variable Keputusan Pembelian (Y) berdasarkan perhitungan SPSS di atas maka diperoleh korelasi sebesar 0.787 yang berarti kuat. Dan variabel Kualitas jasa signifikan dengan variabel Keputusan Pembelian karena nilai sig. 0.000<0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

  2. Uji Korelasi Pearson antara varibel Kepercayaan (X2) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y). Berdasarkan perhitungan SPSS di atas maka diperoleh korelasi sebesar 0.459 yang berarti sedang. Dan variabel harga tidak signifikan dengan variabel Keputusan Pembelian karena nilai 0.000<0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.


    1. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian SPSS Versi 18.0 tersebut, maka dapat dilakukan pembahasan penelitian, sebagai berikut :

  1. Variabel Kualitas Jasa (X1) mempunyai hubungan yang sangat rendah terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) yang signifikan. Hal ini bisa dilihat dari hasil data SPSS yang sudaah di jelaskan sebelumnya. Dimna Ho ditolak karena nilai sig lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,00

Alasan :

Variabel Kualitas Jasa lumayan baik dalam memberikan hasil kepada konsumen, tapi dalam pelayanan juga perlu di tingkatkan lagi agar dalam penelitian selanjutnya terdapat peningkatan dalam hal nilai Kualitas Jasa agar semua konsumen merasakan dampaknya.

  1. Uji Korelasi Pearson antara variabel Kepercayaan (X2) dengan variabel Keputusan Pembelian Konsumen. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan data SPSS di atas maka dari hasil olahan data SPSS yang sudah di jelaskan sebelumnya. Dimana jika Ho ditolak karena nilai sig lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,00

Alasan :

Variabel Kepercayaan sudah lumayan baik dari variabel yang di teliti sebelumnya, tapi dalam hal Kepercayaan juga perlu di benahi atau di tingkatkan lagi agar dalam penelitian selanjutnya terdapat peningkatan nilai Kepercayaannya yang meningkat.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

  1. Hasil penelitian ini di peroleh dari perhitungan SPSS berdasarkan korelasi untuk variabel Kualitas Jasa (X1) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) sebesar 0.787 yang kuat. Dan varibel Kualitas Jasa (X1) signifikan dengan variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y) karena nilai sig 0,00 yang lebih kecil maka Ho di tolak. Jadi dalam hal ini pelaku usaha bisa meningkatkan Kualitas Jasanya agar menjadi lebik baik lagi karena variabel sudah signifikan. Karena setidaknya variabel Kualitas Jasa sudah mencapai tujuan yang di inginkan pemilik usaha pangkat rambut.

  2. Hasil penelitian ini di peroleh dari perhitungan SPSS berdasarkan korelasi untuk variabel Kepercayaan (X2) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) sebesar 0.459 yang berarti sedang. Dan varibel Kualitas Jasa (X1) signifikan dengan variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y) karena nilai sig 0,00 yang lebih kecil maka Ho di tolak. Jadi dalam hal ini pelaku usaha bisa meningkatkan nilai Kepercayaan agar menjadi lebik baik lagi karena variabel sudah signifikan. Karena setidaknya variabel Kualitas Jasa sudah mencapai tujuan yan di inginkan pemilik usaha pangkas rambut.


5.2 Saran

  1. Kualitas jasa dalam pengujian peneliti ini dinilai sudah bisa dikatakan memuaskan. Karena bisa dilihat dari nilai signifikannya dalam uji korelasi pearson, jadi pemilik usaha setidaknya memberikan sedikit peningkitan dalam hal Kualitas Jasa untuk mencapai Keputusan pembelian konsumen di Barber Shop FAN Surabaya.

  2. Kepercayaan dalam pengujian ini juga bisa dikatakan memuaskan. Karena dari hasil penelitian nilai signifikannya dalam uji korelasi pearson, jadi untuk pemilik usaha tinggal memberikan monitor atau meningkat lagi dalam hal Kepercayaan guna mendapat konsumen lebih banyak lagi karena untuk dalam hal Kepercayaan konsumen berpengaruh besar dalam kemajuan bisnis di usaha pangkas rambut.

  3. Bagi peneliti selanjutnya di harapkan dapat mengembangkan penelitian selanjutnya dengan topik yang sama, tetapi lebih mempetimbangkan variable yang lain yang dapat memberikan solusi dalam hubungan Keputusan Pembelian Konsumen di Barber Shop FAN

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran. Penerbit PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Crosby Lawrence A Evans, Kenneth R, Cowless Deborah. 2000. Relationship Quality in Services Selling An interpersonal Influence Perspective. Journal of Marketing. Vol.54.

Kotler, Philip. dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Alih Bahasa: Bob Sabran. Penerbit Erlangga. Jakarta.

L.G. Schiffman and L.L. Kanuk.(2007). Consumer Behavior. 9th Ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Manengal Cristiani D., (2015). Pengaruh kualitas layanan, kualitas produk dan penetapan Harga terhadap keputusan pembelian pada CV. Esa Genangku (ESACOM) Manado, Jurnal EMBA, vol.3 No.3 Sept. 2015, Hal 1254-1264

Masloman Mirna, dkk, (2014), Kualitas pelayanan dan servicescape pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen pada Kentucky Fried Chicken Multimart Ranotama Manado, Jurnal EMBA Vol.2 No.4 Desember, Hal 589-601


Pratiwi Ni Putu Lenny dan Ni Ketut Seminari., (2015). Pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan dan nilai nasabah terhadap kepuasan nasabah, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.4 No.5 Hal: 1422-1433

Riduwan dan lestari. 1997. Statistika CV. Alfabeta. Bandung

Sahanggamu, Stefhanie, dkk., (2015), Analisis Kualitas Layanan Servicescape dan Kepercayaan Nasabah pada PT. Bank Sinarmas Bitung, Jurnal EMBA, Vol.2 No.1 Maret 2015, Hal 1084-1095

Siow Natalia., (2013). Kualitas layanan dan kepercayaan pelanggan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian sepada motor suzuki satria FU150 di kota Manado. Jurnal EMBA, vol.1 No.3 September 2013, Hal. 1069-1078

Tjiptono, Fandy. 2004. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa. Penerbit CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Wijaya, Tony. 2011. Manajemen Kualitas Jasa. PT Indeks Kembangan, Jakarta.Jurnal ISSN









13



7 I PENULISAN USULAN PENELITIAN SKRIPSI I
70 BAB V PENUTUP A KESIMPULAN BERDASARKAN DESKRIPSI HASIL
73 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A DESKRIPSI


Tags: hubungan kualitas, dalam hubungan, kualitas, pembelian, terhadap, skripsi, hubungan, kepercayaan, keputusan